Kamis, 27 Februari 2014

TBJ

Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah atau berat lahir berlebih. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Pada penelitian ini status gizi ibu dinilai dari ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan akurasi taksiran berat janin dengan rumus Lohnson  dibandingkan dengan berat lahir actual pada ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk berdasarkan lingkar lengan atas.Metode penelitian yang digunakan adalah studi non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil inpartu di klinik bersalin di Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis chi square.Dari hasil analisis data, didapatkan hasil pada status gizi p=0.603 (p0.05); OR=1,6 (OR1).Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan akurasi antara ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk.
Tinggi Fudus Uteri
Tinggi fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan p[uncak fudus uteri. Pemeriksaan fudus dilaksanankan saat utereri sedang tidak dalam keadaan kontraksi, bias dengan cara manual atau menggunakan pita lila
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan tafsiran berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau tidak.
Secara umum persalinan pervaginam dapat dilakukan jika memenuhi tiga faktor utama:
1.      Power. (His  ditambah kemampuan ibu mengejan)
2.      Passage (Jalan lahir)
3.      Passanger (Janin,plasenta, dan selaput ketuba
Berat janin yang berlebih kadang menjadi kendala bagi para bidan yg akan menolong persalinan per vaginam. Disini coba kami sampaikan :rumus menghitung berat janin dalam uterus (rumus Lohnson) dan rumus hodge.

RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1
A.    LOHNSON
Ø  Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram
Ø  Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram
B.     HODGE
Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
1.      HODGE I:               N = 13 bila kepala belum melewati PAP
2.      HODGE II:             N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
3.      HODGE III:           N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Contohnya:
Diketahui TFU 26cm
TBJ          = (TFU-13) x 155
                  = (26-13) x 155
                  = 2015 gram
Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah
TBJ          = (TFU-13) x 155
                  = (30-13) x 155
                  = 2636 gram
Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset , karena faktor sbb:
  • Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus uteri.
  • Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan menentukan besarnya janin.

Papasi Leopold

Pemeriksaan palpasi Leopold merupakan suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan pada perut ibu berdasarkan teori yang telah dikembangkan oleh Leopold. Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu.
GYN_leopold_maneuver
A. Pemeriksaan Leopold I
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
L1
Teknik:
  • Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 450 atau lutut bagian dalam diganjal bantal) dan pemeriksa menghadap ke arah ibu
  • Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping umbilical
  • Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
  • Meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua tangan, tentukan bagian janin.
Hasil:
  • Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
  • Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
  • Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus teraba kosong.
B. Pemeriksaan Leopold II
Tujuan: untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
L2
Teknik:
  • Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
  • Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama
  • Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas).
Hasil:
  • Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan
  • Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
C. Pemeriksaan Leopold III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
L3
Teknik:
  • Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
  • Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu
  • Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi
  • Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin.
Hasil:
  • Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong
  • Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
D. Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.
L4
Teknik:
  • Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus
  • Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis
  • Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
  • Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau tidak bertemu (divergen)
  • Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang  bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi)
  • Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
  • Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
  • Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP)
Menentukan usia kehamilan :
TFU2
TFU1
  • Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis
  • Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat
  • Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat
  • Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat
  • Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat
  • Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat
  • Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah Prosesus Xipoideus
  • Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).